Rabu, 29 Februari 2012

19

Alhamdulilah ini 1 Maret, makasih ya Allah telah memberiku waktu sepanjang ini. Tapi aku malah senantiasa sering melupakanmu dalam hidup ini ya Allah.
Hamba sering sekali khilaf ya Allah, hamba sadar, hidup ini merupakan nikmat yang engkau berikan, dan semuanya ini juga, tapi hambaMu ini sering tidak mengucap syukur.
Maafkan hambaMu ini ya Allah, semoga di usia 19 ini hamba bisa lebih meningkatkan ibadah, ketakwaan, keimanan, dan rasa syukur padaMu ya Allah. AMINNN.

Sabtu, 25 Februari 2012

Kisah Anak Anjing :D


Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggil dirinya.

Kuda : “Hai anjing kecil, kamu pasti masih baru disini ya? Cepat atau lambat kamu akan mengetahui, bahwa sebenarnya pemilik ladang ini sangat mencintai saya lebih daripada binatang lainnya. Itu karena, saya bisa mengangkut banyak barang untuknya. Dan menurut saya, binatang sekecil kamu, tidak akan memiliki nilai sedikitpun baginya”. Kata si kuda dengan wajah sinis.

Lalu, anjing kecil itupun menundukkan kepalanya dan segera pergi dengan hati yang iba. Sesaat kemudian, dari kandang sebelah, ia mendengar suara seekor sapi.

Sapi : “Anjing kecil! Tahukah kamu, bahwa saya adalah binatang yang paling terhormat disini. Karena Istri pemilik ladang ini membuat mentega dan keju dari susu saya. Huh, kamu tentu tidak berguna bagi keluarga disini”, ucap si sapi.

Kesedihannya belum mereda, lalu anjing kecil itu pun mendengar teriakan seekor domba yang mengatakan sesuatu kepada si Sapi.

Domba : “Hai Sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya! Karena sayalah yang memberikan mantel bulu kepada pemilik ladang ini, maka dari itu saya juga telah memberikan mantel bulu sebagai penghangat ketika dingin terasa menusuk tulang kepada pemilik ladang ini. Tapi.., omonganmu tadi pada si anjing kecil itu ada benarnya juga. Karena dia memang sama sekali tidak ada manfaatnya disini!”.

Satu per satu, binatang lainpun ikut meledek anjing kecil itu. Sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang tersebut, ayam pun berkata bagaimana ia telah memberikan telur. Kucing pun bangga, karena ia telah memusnahkan tikus-tikus pengerat di ladang itu. Dan, semua binatang sepakat, bahwa si anjing kecil itu adalah makhluk yang benar-benar tidak berguna, karena setiap binatang sanggup memberikan kontribusi kepada pemilik ladang.

Terpukul oleh perkataan dari binatang-binatang lain, anjing kecil itupun segera pergi ke tempat sepi, dan mulai menangis menyesali nasibnya.

“Sedih rasanya, sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, dan disingkirkan dari pergaulan”, kata si anjing kecil dengan nada sedih.

Ternyata, tidak jauh dari situ ada seekor anjing tua yang mendengar tangisannya. Dan kemudian anjing tua itupun menyimak keluh kesah si anjing kecil.

Anjing kecil berkata, “Anjing tua, saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini. Sayalah hewan yang paling tidak berguna disini”.

Karena terharu, anjing tua itupun berkata, “Memang benar, bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, dan kamu juga tidak akan bisa memberikan telur, susu, ataupun bulu. Tetapi, bodoh sekali rasanya jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan”.

Malam itu, ketika pemilik ladang baru pulang dengan wajah yang terlihat lelah. Anjing kecil itupun berlari menghampirinya, menjilat kakinya, dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, anjing kecil dan pemilik ladang itupun berguling-guling di rumput, disertai tawa riang mereka.

Akhirnya, pemilik ladang itupun memeluk si anjing kecil erat-erat sambil mengelus-elus kepalanya, dan berkata, “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna karena kau menyambutku semesra ini wahai anjing kecil. Kamu sungguh yang paling berharga disini, diantara semua binatang-binatang yang ada di ladang ini. Walaupun kamu kecil, tapi kamu memberikan kasih sayang yang sangat besar”.

Jangan sedih ketika kita tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain jika anda memang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi, apa yang dapat kita lakukan, kerjakanlah itu dengan sebaik-baiknya. Jangan merasa sombong ketika kita telah melakukan banyak hal kepada orang lain. Karena orang yang tinggi akan direndahkan, dan orang yang rendah hati, akan di tinggikan.

Ya, semua yang ada dihadapan dan baru saja berlalu sebenarnya adalah kehidupan yang sementara. Karena setelah mata anda terpejam selamanya, anda akan menemui kehidupan di alam lain, yang benar-benar abadi seperti yang telah dijanjikan olehNya. Jika anda pernah, atau bahkan seringkali merasa seperti cerita inspiratif di atas, cobalah untuk tegar, tetap tersenyum, dan terus berusaha untuk melakukan apa yang dapat anda lakukan

Jumat, 24 Februari 2012

Azab Neraka


Jemaah haji koma di tanah suci...MESTI BACA

Untuk renungan bersama ......

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil menguruskan jemaah haji dan umrah, saya telah melalui pelbagai pengalaman menarik dan pelik.

Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai bila-bila.

Ianya berlaku kepada seorang wanita yang berusia di pertengahan 30-an. Kejadian itu berlaku semasa saya menguruskan satu rombongan haji.

Ketibaan wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bas. Semuanya nampak riang sebab itulah kali pertama mereka mengerjakan haji.

Sebaik sampai, saya membawa mereka menaiki bas dan dari situ, kami menuju ke Madinah.

Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bas berkenaan. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran wanita terbabit.

Tapi tanpa apa-apa sebab, sebaik sahaja kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri.

Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita berkenaan. "Jemaah ni sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.

Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang berlaku.

"Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya...kita bawa dia ke hospital," kata saya.

Tanpa membuang masa, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke hospital Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.

Sementara itu, jemaah yang lain dihantar ke tempat penginapan masing-masing.

Sampai di hospital Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai-bagai usaha dilakukan oleh doktor untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.

Sehinggalah ke petang, wanita itu masih lagi koma.

Sementara itu, tugas mengendalikan jemaah perlu saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di hospital berkenaan.

Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menghubungi hospital Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut.

Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri.

Selepas dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu.

Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan lanjut sebab pada masa itu hospital di Jeddah lebih lengkap kemudahannya berbanding hospital Madinah.

Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil.

Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.

Malangnya, bila sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma.

Bagaimanapun, kata doktor, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital.

Selepas dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya.

Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis teresak- esak.

Sudah tentu saya terkejut sebab saya ni bukan mahramnya. Tambahan pula kenapa saja dia tiba-tiba menangis??

Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa Puan menangis?"

“Ustaz….saya taubat dah Ustaz. Saya menyesal, saya takkan buat lagi benda-benda yang tak baik. Saya bertaubat, betul-betul taubat."

"Kenapa pulak ni puan tiba-tiba saja nak bertaubat?" tanya saya masih terpinga-pinga.

Wanita itu terus menangis teresak-esak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.

Seketika kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua.

Katanya, "Ustaz, saya ni sudah berumah tangga, kahwin dengan lelaki orang putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja.

Ibadat satu apa pun saya tak buat. Saya tak sembahyang, tak puasa, semua amalan ibadat saya dan suami saya tak buat.

Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya tu saya sepak terajang, saya pukul-pukul saja," katanya tersedu-sedan.

"Habis yang puan pergi haji ini?"

"Yalah...saya tengok orang lain pergi haji, saya pun teringin juga nak pergi."

"Jadi apa sebab yang puan menangis sampai macam ni sekali. Ada sesuatu ke yang puan alami semasa sakit?" tanya saya lagi.

Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,

"Ustaz...Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma tu, saya telah diazab dengan seksaan yang benar-benar pedih atas segala kesilapan yang telah saya buat selama ini.

"Betul ke puan?" tanya saya, terkejut.

"Betul Ustaz. Semasa koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah beri kepada saya. Balasan azab Ustaz, bukan balasan syurga.

Saya rasa seperti diazab di neraka. Saya ni seumur hidup tak pernah pakai tudung. Sebagai balasan, rambut saya ditarik dengan bara api.

Sakitnya tak boleh nak saya ceritakan macam mana pedihnya. Menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah."

"Bukan itu saja, buah dada saya pula diikat dan disepit dengan penyepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini...putus, jatuh ke dalam api neraka.

Buah dada saya rentung terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada tu balik."

Tanpa mempedulikan pesakit lain dan jururawat memerhatikannya wanita itu terus bercerita.

Menurutnya lagi, setiap hari dia diseksa, tanpa henti, 24 jam sehari.

Dia tidak diberi peluang langsung untuk berehat atau dilepaskan daripada hukuman sepanjang masa koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih.

Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,

"Hari-hari saya diseksa. Bila rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti nak tercabut kulit kepala. Panasnya pula menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegak.

Azab itu cukup pedih...pedih yang amat sangat...tak boleh nak diceritakan."

Sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis teresak-esak. Nyata dia betul-betul menyesal dengan kesilapannya dahulu.

Saya pula terpegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya.

Begitu sekali balasan Allah kepada umatnya yang ingkar.

"Ustaz...saya ni nama saja Islam, tapi saya minum arak, saya main judi dan segala macam dosa besar.

Kerana saya suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, semasa tidak sedarkan diri itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam.

Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya perlu makan buah-buah itu sebab saya betul-betul lapar.

"Bila ditelan saja buah-buah itu, duri-durinya menikam kerongkong saya dan bila sampai ke perut, ia menikam pula perut saya.

Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakitnya, inikan pula duri-duri besar menyucuk kerongkong dan perut kita.

Habis saja buah-buah itu saya makan, saya diberi pula makan bara-bara api.

Bila saya masukkan saja bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan saya rasa seperti terbakar hangus.

Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan kepanasannya.

Selepas habis bara api, saya minta minuman, tapi...saya dihidangkan pula dengan minuman yang dibuat dari nanah.

Baunya cukup busuk. Tapi saya terpaksa minum sebab saya sangat dahaga. Semua terpaksa saya lalui...azabnya tak pernah rasa, tak pernah saya alami sepanjang saya hidup di dunia ini."

Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah.

"Masa diazab itu, saya merayu mohon kepada Allah supaya berilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi.

Tak berhenti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahawa saya tak akan ulangi lagi kesilapan dahulu.

Saya berjanji tak akan ingkar perintah Allah dan akan jadi umat yg soleh.

Saya berjanji kalau saya dihidupkan semula, saya akan tampung segala kekurangan dan kesilapan saya dahulu, saya akan mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan."

Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.

Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat kelak.

Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah.

"Ini bukan mimpi ustaz. Kalau mimpi azabnya takkan sampai pedih macam tu sekali.

Saya bertaubat Ustaz, saya tak akan ulangi lagi kesilapan saya dahulu. Saya bertaubat... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.

Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Bila saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak.

Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke biliknya semula selepas sembahyang subuh.

"Puan...yang puan sembahyang teruk-teruk ni kenapa. Puan kena jaga juga kesihatan diri puan. Lepas sembahyang Isyak tu puan baliklah, makan nasi ke, berehat ke..." tegur saya.

"Tak apalah Ustaz. saya ada bawa buah kurma. Bolehlah saya makan semasa saya lapar."

Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.

Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula.

Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadat keterlaluan hingga mengabaikan kesihatannya.

"Tak boleh Ustaz. Saya takut...saya dah merasai pedihnya azab tuhan. Ustaz tak rasa, Ustaz tak tau. Kalau Ustaz dah merasai azab itu, Ustaz juga akan jadi macam saya. Saya betul- betul bertaubat."

Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Ustaz, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai tudung, Ustaz ingatkanlah pada mereka, pakailah tudung.

Cukuplah saya seorang saja yang merasai seksaan itu, saya tak mau wanita lain pula jadi macam saya.

Semasa diazab, saya tengok undang-undang yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa.

Kalau 10 orang lelaki bukan mahram tengok sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."

"Tapi Ustaz, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tengok rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yang saya dapat.

Kalau 10 orang tengok, macam mana? Kalau 100 orang tengok? Itu sehari, kalau hari-hari kita tak pakai tudung macam saya ni??? Allah..."

"Saya berazam, balik saja dari haji ini, saya akan minta tolong dari ustaz supaya ajar suami saya sembahyang, puasa, mengaji, buat ibadat.

Saya nak ajak suami pergi haji. Seperti mana saya, suami saya tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesilapan saya.

Saya sudah bawa dia masuk Islam, tapi saya tak bimbing dia. Bukan itu saja, saya pula yang jadi seperti orang bukan Islam."

Sejak balik dari haji itu, saya tak dengar lagi apa-apa cerita tentang wanita tersebut.

Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Adakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab semasa koma?

Tidak. Saya percaya dia bercakap benar. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?

Satu lagi, cubalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadith. Adakah ia bercanggah?

Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib?

Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." Itu dah terlambat.

REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN

WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SIHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI

" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."

Cobaan :D

Terkadang sangat susah jadi orang baik dengan jalan lurus, mungkin gara2 beart inilah banyak orang yang tidak berada padanya...
Tapi percaylah kawan, Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan kita...
Mungkin didunia ini kita sengsara tapi nantinya akan mendapat kemenangan di akhirat nanti...
Percayalah...

(Pelajaran buat penulis juga :D)

Minggu, 19 Februari 2012

TEMEN APA DEMEN ??

1. tau nggak, memang dimana-mana cowok demennya curhat ama cewek, dan sebaliknya cewek demen curhat sama cowok :)
2. alasannya sih katanya lebih seru (emangnya tinju) dan lebih terpercaya, alibi aja itu mah, bilang aja demen -_-
3. padahal curhat2an cowok-cewek itu bahaya, karna awal2nya sih bilang temen, lama-lama jadi demen
4. alasannya sih "nganggep adik angkat", awalnya memang adik angkat, lama-lama temen dekat, trus melekat deh.. hehe.. ngaku ayo..
5. walaupun kamu gak bilang kamu pacaran, kalo aktivitasmu begitu, ya sama- sama aja maksiatmu
6. atau sekedar sms say hello, "udah maem blum", "udah mandi blum" >> halah, emaknya aja gak segitunya..
7. tau gak, nafsu itu kayak magnet, berlaku hukum tarik menarik F = G x (Ma x Mb)/r2, gak ngerti ya, ckckck.. sini, mari sy jelasin :D
8. F = nafsu total, G = udah baligh, Ma = syahwat laki2, Mb = syahwat wanita, r = radius (jarak), andersten?
9. jadi semakin deket cowok sama cewek, semakin bahayalah mereka, semakin mungkin baku syahwat diantara mereka, ancur nih..
10. maka semakin kenceng akslerasi syahwat, maka semakin bahaya hasil akhirnya, apalagi syahwat kamu akslerasinya 100 km dlm 3 detik (wow!)
11. Allah yg ciptain kita tau bahwa kita punya syahwat, Dia yang ngasi, makanya sebelum nikah Dia perintah utk jgn deket2 lawan jenis
12. Rasul pun tau kita punya syahwat,maka sebelum akad jangan dekat, apalagi beduaan karena yg ketiganya pasti adalah setan -_-
13. sekedar boncengan, pulang duaan, kerja kelompok bedua (kelompok apaan nih, ganda campuran?), semua tak diperkenankan, demi kita juga kok
14. walau kamu bilang kamu cuma teman, siapa yg jamin bukan TTM, teman tapi maling, eh salah, teman tapi mesra? gak ada yg jamin toh?
15. apalagi Rasul bilang "nahnu nahkum bi dzhahir" (kami menghukumi yang tampak), bukan yg tersembunyi dalam hati, ya kan :)
16. makanya dalam Islam, ikhwan dan akhwat aktivitasnya dipisah, bukan apa- apa, preventif lebih utama dari kuratif, cegah lebih baik dr beli obat
17. dengan gitu niat terjaga dan amal pun terpelihara, apalagi kemuliaan dan kehormatan juga ikut terjaga, adem kan..
18. apalagi jaman sekarang, dunia maya begitu serem, mantengin foto ikhwan / akhwat bukan perkara sulit kyk jaman dulu..
19. jaman sy mah, minta poto cewek setengah mati, jaman sekarang foto cewek berbagai gaya ada, yg mati setengah juga ada.. hehe..
20. chatting mudah, kontak mudah, tanpa sadar muda-mudi kita udah mulai terpapar bahaya dunia maya, gak terkecuali pengemban dakwah (nah loo)
21. "nggak kok mas, ini cuma koordinasi dakwah" >> koordinasi atau koor di nasi~  kok pake pesan "ukhti, afwan, inget tahajudnya ya.." geli gw..
22. "oo.. bukan mbak, ini cuma nanya hukum ke si akhii" >> pertanyaan atau perhatian~ kok nemen banget, knp gak tanya ustadzahnya aja.. hayoo..
23. awalnya pinjem2an buku kuliah, trus pinjem2an kitab ngaji, trus pinjem2an duit (ngutang?) trus lama-lama pinjem2an hati. heh heh heh..
24. tulisannya "I love you, coz Allah" tapi dipakein koma, lagian yang begini2 gak perlu diungkapin ke orangnya lagi, doain aja.. -_-
25. komennya "Keep istiqamah ya ukhti yang disayangi Allah.." >> ampun dah, dakwah dusta bener..
26. jaga niat guys, batesin interaksi sama lawan jenis, kalo Allah udah kasih jalan yang luas, ngapain lagi jalan di pinggir2  jurang
27. jalan masih panjang, dan masih luas, jalanlah ditengah2, kita gak pernah tau kapan badai berhembus bisa meniupkan fitnah pada kita
28. siapa pria yang hatinya belum terjaga hendaklah menikah, siapa yang belum menikah, hendaklah menjaga hatinya dari fitnah wanita
29. curhat boleh, kita tau kok kamu perlu nge-refresh pikiran, sama emak bapak kan bisa, atau sama temen2 satu perjuangan yg sesama jenis? :)
30. interaksi boleh, tapi bagi masih liar hatinya, banyak2lah meluruskan niat :)
31. yang udah terlanjur ada hubungan tanpa ikatan, walau tak dinamakan pacaran, udaaah, putusin aja, selesaikan!

Belum waktunya pacaran

Mungkin Allah belum ngijinin aku punya pacar, karena tanpa pacar aja, aku masih sering lupa inget sama Allah, apalagi nanti kalo udh punya?
Astaghfirullahaladzim....
Tapi terkadang hati ini perlu penyayang selain yang selama ini diberi keluargaku, apa aku salah?
Aku juga gak pengen punya yang namanya pacar.. SERIUS...
Aku cuma butuh orang yang bisa naruh perhatian lebih ke aku, dan nyisain sdikit waktunya untuk aku, bgitupun aku, aku pengen punya orang untuk menaruh perhatianku, untuk tempat naruh waktu luangku untuk mikirin dia, ya itu saja.... gak lebih

Sabtu, 18 Februari 2012

Cinta yang Tulus

Astaghfirullah, terkadang kita terlalu larut dalam kegalauan yang kita alami akibat rasa cinta yang kita miliki, dan menjauhkan kita dari Sang Khaliq, hal ini tidak sepatutnya. Cinta diciptakan oleh Allah sebagai anugrah bagi tiap makhluknya, tapi mengapa cinta malah membuat kita sengsara?
Mungkin kita salah mengartikan cinta itu sendiri, yang dimaksud cinta adalah kita memiliki rasa kasih sayang terhadap seseorang tanpa menuntut orang tersebut untuk memberi hal yang sama pada kita.
Tapi ini rasanyaa sangat berat untuk mengaplikasikanya dalam diri kita.
Bisakah kita cinta kepada seorang yang telah mencintai orang lain? Ikhlaskah kita bila seorang yang kita cintai memilih hidup dengan orang lain?
Cobalah pelajari cinta Rasulullah pada umatnya dan cinta Allah pada makhluk-Nya, ya CINTA TULUS IKHLAS

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver